Perjalanan Kontroversial ke Wakatobi

Saat itu, saya baru meluncurkan paket wisata ke wakatobi melalui dunia maya. Dulu saya sempat tidak percaya jika memasarkan sesuatu melalui internet itu bisa efektif. Tapi ternyata anggapan q salah, internet benar benar sebuah tempat dimana semua orang dari berbagai penjuru terkumpul dalam satu titik ( bagai masuk ke dalam black hole) tanpa ada sekat pembatas ruang dan waktu. Hanya internet lah yang mampu menghubungkan tiap jiwa dari berbagai penjuru tanpa melihat dimana dia berada pada saat itu. Alhasil, internet lah juga yang membuat saya mendapatkan pelanggan pertama ku untuk memakai jasa dari tour organizer ku dan melakukan kegiatan diving di Wakatobi. Gak tanggung tanggung mereka mengambil paket 9 kali dives, fantastic bukan ??



Well, impian ku untuk pulang tanpa mengeluarkan biaya dari kocek sendiri pun kesampaian. Q lompat kegirangan saat tahu ternyata mereka bukan hanya bertanya tanya saja, tapi fix berangkat ke Wakatobi pada tanggal 26-31 Desember. Dan aku pun meninggalkan Bandung tanpa perasaan berat, karena memang saat itu saya merasa Bandung bukan lagi tempat yang bisa memberikan kenyamanan bagi jiwa ku. Tempat yang bisa memuaskan dahaga jiwa ku adalah pulau dan pantai dan itu adalah Wakatobi, surga nyata ku dan juga menjadi surga bawah laut bagi para penyelam. Aku meninggalkan Bandung malam hari pukul 12.00 WIB. Saat itu saya sangat santai karena aku pikir pasti jika aku berangkat pukul 22.00 WIB aku harus menunggu lama di bandara. Secara jadwal keberangkatan tiket pesawat ku ke Makassar itu pukul 05.00 WIB subuh. Ya akhirnya aku memutuskan untuk berangkat dari Bandung tengah malam, agar tidak lama menjadi patung hidup penunggu bandara. Dan prediksiku salah, aku menyesal akan keputusan ku sebelumnya. Bus primajasa yang akan mengantarkan ku ke bandara Soekarno Hatta ternyata full booked sampai jam 02.00 WIB. sementara jarak tempuh dari bandung ke Jakarta itu lebih dari 2 jam. Bagaimana kalau di jalan macet ? bisa bisa aku ketinggalan pesawat nii..akhirnyaa aku dan temen yang mengantarku panik, kami menghubungi call center pemberi bantuan untuk mendapatkan semua nomor travell yang akan ke Jakarta pukul 01.00 WIB. Setelah mendapatkan semua nomor nomor itu, aku pun menelpon satu satu.. tapi hasilnya semua nihil. Jam tersebut sudah full booked. Otak ku berpikir cepat dan keras, apa yang mesti saya lakukan agar tidak ketinggalan pesawat. Sambil menggerutu dalam hati aku menyalahkan temanku yang ikut meyakinkan saya untuk berangkat ke terminal bus pukul 12.00 WIB saja.

Tiba tiba temenku menyampari petugas primajasa untuk nego agar aku ikut dimasukkan ke bus yang berangkat pukul 01.00 WIB, alasannya karena saya cuma satu orang dan tidak terlalu banyak bawa barang. Cuma satu ransel gunung kesayangan ku yang menjadi teman ku satu satu nya saat travelling seorang diri. Namun, hasilnya tetap nihil juga. Namun, di sudut ruangan seorang bapak yang tampaknya memperhatikan kerisauan dan kegilasahan kami dari tadi datang menghampiriku . "Mbak mau ke Jakarta ya ?? " Iya pak, jawab ku. "Bagaimana kalau naik mobil carteran saja?" mbak bisa berangkat pukul 01.00 WIB sekarang juga. Hatiku sesaat lega mendengar tawaran bapak itu, seperti super hero yang datang tepat waktu menyelamatkan korban. Namun, kesenangan ku berganti kesedihan dengan sangat cepat saat tahu harga mobil carteran yang ditawarkan itu membuat ku tidak mampu mewujudkan keinginan ku untuk bisa berangkat saat itu. Harga nya mampu membuat aku mungkin tidak akan mampu melanjutkan perjalanan lagi hingga Wakatobi. Karena saat itu saya mengambil rute dengan singgah di beberapa tempat dulu sebelum sampai di Wakatobi. Aku pun mengurungkan niat ku untuk berangkat dengan mobil carter itu. Dan satu satu nya jalan terakhir adalah mengambil spekulasi dengan tetap berangkat jam 02.00 WIB. Karena tiket yang tersedia hanya jam segitu. Lebih baik mencoba dulu, daripada saya gak tahu apakah saya akan ketinggalan pesawat atau tidak. Jam di tangan menunjukkan pukul 01.15 WIB. Akhirnya saya menuju loket pembelian tiket , saat saya menanyakan tiket yang berangkat pukul 02.00 WIB petugas yang sebelumnya tahu kalau saya mengejar keberangkatan pukul 01.00 WIB tadi memberikan angin surga buat ku. "Mbak tadi ada ibu yang membatalkan keberangkatannya pukul 01.30 WIB, jadi ni ada satu tiket kosong. Apa mau diambil ? " Tanpa berpikir panjang aku langsung mengiyakan. walaupun hanya selesih 30 menit dari keberangkatan pukul 02.00 WIB tapi hitungannya beda jika dalam suatu perjalanan. 30 menit akan mampu membuat anda beberapa km lebih dulu ketimbang menunggu 30 menit berikutnya (baca : pukul 02.00 WIB).

Huffth lega rasa nyaa saat saya sekarang sudah duduk di dalam bus yang sebentar lagi akan meninggalkan Bandung menuju bandara. Rasanyaa sulit dipercaya, dan saya adalah orang yang selalu mempercayai adanya keajaiban. Peristiwa tadi merupakan salah satu keajaiban dalam hidup saya. Tapi meskipun demikian saya masih belom tenang. saya akan sampai tepat pukul 04.30 WIB di bandara jika bus ini menghabiskan waktu tempuh yang wajar yakni 2,5 jam perjalanan. Dan kami harus tidak terjebak macet. Sepanjang jalan saya tidak bisa memejamkkan mata. Memastikan jalanan sepi, tidak ada kemacetan, dan tidak ada kendala di Jalan. Tiba tiba di jalan tol, bus berhenti. Aku kaget, ada masalah apalagi ini sementara waktu terus berjalan. Ternyata rem bus nya bermasalah, akhirnya sopir nya turun sejenak untuk memeriksa keamanannya. Come on Come on , gumam ku dalam hati. Tidak lama Sopir itu kembali naik lagi ke bus untuk melanjutkan perjalanan. Aku lega. Tapi masalah baru dateng, karena rem bus bermalasah jadi sopir mengemudikan bus ni sangat pelan apalagi pada saat turunan. Aku terus melihat jam ku. Sudah pukul 03.00 WIB. Aku pun capek juga melihat jam terus, akhirnya aku putuskan untuk memejamkan mata sejenak. Tapi tetap tidak bisa, aku terus terjaga dan terus melihat jam.

Dulu aku pernah mengantar ibu ku ke bandara menggunakan mobil ku sendiri. Jam keberangkatannya pun sama pukul 05.00 WIB. berangkat dari bandung pukul 23.00 WIB. Sehingga aku cukup hafal dengan jarak tempuh dan waktu yang diperlukan ketika sudah beradaa di titik titik tertentu. Saat itu kami mulai memasuki tol dalam kota. Jam di tangan menunjukkan pukul 03.45 WIB. Jarak dari tol dalam kota hingga ke Bandara pada saat saya melaju dengan mobil ku dulu membutuhkan waktu sekitarsatu jam lebih. Apa bus ini bisa melaju dengan kecepatan ektra dan bisa sampai di bandara tepat pukul 04.30 WIB ?? Aku mulai ragu. Tapi aku mencoba meyakinkan diri sendiri. Bus terus melaju, hingga akhirnya aku mulai melihat gerbang masuk bandara soekarno hatta. Aku berusaha bersikap tenang walau tak bisa. Aku sudah seperti cacing kepanasan. Bus itu mulai menurunkan penumpang satu per satu mulai dari terminal 1 dan seterusnya di gerbang 1. Sementara terminal pesawat ku adanya di gerbang 2. Ingin rasanya aku melompat saja di terminal yang lain dan berlari hingga menuju terminal pesawat ku. Namun, kuurungkan niat karena bus ini ternyata menyadari kepentingan penumpang lain yang sedang mengejar jadwal pesawatnya. Dan akhirnya, aku pun tiba di terminal F, tempat pesawat ku akan take off. Aku bergegas turun kemudian lari menerobos orang orang yang sedang santai menunggu keberagkatannya. Sesaat aku teringat pada adegan film hollywood yang sedang mengejar pesawatnya yang sebentar lagi akan take off. Dan ternyata prediksiku benar, aku adalah Penumpang terakhir yang check in dan bagasi terakhir yang hampir ditolak oleh petugas nya. Dan pesawat 10 menit lagi akan take off.

<img src="trip ke wakatobi.jpg" alt="cerita petualangan saat trip ke wakatobi">
Foto yang kuambil saat dalam pesawat

Aku sekarang sudah duduk dalam pesawat dengan nafas yang masih ngos ngosan..


Labels: , ,